Jumat, 14 Oktober 2011
Sampah
Menurut beberapa kalangan sampah menjadi suatu kendala yang tidak bisa dihilangkan. Saat ini yang terpenting dilakukan adalah cara pandang masyarakat agar melihat sampah itu bermanfaat. Ke depannnya sampah harus dilihat sebagai komoditi yang mempunyai nilai ekonomi tinggi di wilayah setempat, tidak ada yang harus di buang. Sehingga yang sampai ke TPA hanya tinggal 20% saja. Sampah mempunyai dua sisi yang bisa dilihat. Pertama ketidakmampuan dalam mengelola sampah, itu akan menjadikan ancaman bagi manusia. Seperti menyebabkan banjir, lingkungan yang kotor dan sebagainya. Kedua bisa mendatangkan manfaat bagi manusia, jika kita dapat mengelolanya dengan baik. “Nah sekarang tergantung dari sisi mana kita melihatnnya”.
Upaya perubahan pandangan dan mainset masyarakat terhadap sampah dapat dilakukan dengan pembuatan kawasan percontohan pengolahan sampah di tengah pemukiman penduduk. Misalnya dengan kegiatan pemilihan sampah sesuai dengan jenis dan sifat sampah (sampah organik dan anorganik). Pengolahan sampah organik dan anorganik menjadi produk yang bernilai ekonomis seperti pupuk kompos, karya tangan dan sebagainya. Dengan pengolahan yang baik, sampah organik dapat bernilai jual yang ekonomis, seperti halnya pupuk kompos. Disamping bisa membantu para petani dalam penyediaan pupuk juga bisa mengurangi pengeluaran yang besar dalam pembelian pupuk kimiawi yang semakin mahal saat ini. Lalu sampah anoragnik seperti sisa plastik, bahan bekas bisa dijadikan kerajinan tangan yang bernilai tinggi.
Tempat Pengklasifikasian Sampah |
Kerjinan Tangan Sampah Anrganik |
Bank Sampah "Gemah Ripah" |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar